Logika, Sebuah Senjata Rahasia untuk Menepis Kecewa


Pernah nggak sih kamu merasa dunia ini jahat banget?

Sudah usaha, sudah doa, sudah berjuang, eh… hasilnya malah jauh dari harapan.
Kecewa. Patah hati. Rasanya pengen nyalahin semua orang, bahkan diri sendiri.

Nah,
kalau kamu lagi di posisi itu,
coba berhenti sebentar.
Tarik napas, dan biarkan logika bicara.

Sekarang,
biarkan Logikamu untuk menjawab pertanyaan sederhana ini : “Memangnya semua hal di dunia ini harus sesuai dengan skenariomu?”

Sudah, dijawab.?
mari kita lanjut.

Kecewa itu seringkali bukan karena gagal, tapi karena kita sendiri yang sering maksa dunia maupun kondisi ataupun keadaan yang kita hadapi harus tunduk sama kemauan kita.
Padahal, bukankah hidup itu bukan tentang mengatur segalanya, tapi belajar menerima alur-Nya?

Psikologi modern menyebutnya 'cognitive reframing".
yaitu, cara otak memutar ulang makna peristiwa.

Ditolak bukan berarti kamu hina—bisa jadi kamu sedang dijauhkan dari jalan yang merusakmu.

Gagal bukan tanda akhir—tapi pintu ke pengalaman yang bakal membuatmu lebih kuat dari sebelumnya.

Logika memang bukan berfungsi sebagai penghapus rasa sakit, tapi lohika bisa jadi pemandu agar rasa sakitmu nggak jadi racun.

Dengan logika, kecewa bisa berubah jadi guru. namun, Tanpa logika, kecewa bisa jadi penjara yang bikin kamu muter-muter di lingkaran yang sama.

Jadi, sebelum kamu terjebak lagi di kubangan rasa sakit yang nggak ada ujungnya,

cobalah untuk belajar memberi izin kepada logikamu jalan lebih dulu.
Siapa tahu, yang kamu anggap pahit hari ini adalah manis yang sedang disembunyikan untuk besok.

-00-

0 Komentar